Betulkah Orang Makassar Tidak Lebih Pintar dari Orang Jawa?

Artikel Bebas: Trip to Makassar

Makassar. Selama tinggal di Makassar, saya berhubungan dengan banyak orang baik itu perantau yang kebanyakan dari tanah jawa maupun orang makassar sendiri. Dan selama menjalin sosialisasi itu ada beberapa kesimpulan tentang hal yang kurang baik atas penilaian orang perantau terhadap orang Makassar. Apapun dasar yang terbesit dari orang-orang perantau saya tidak tahu persis, namun generalisasi ini cukup tampak setelah teman-teman berkunjung dan mengenal bagaimana orang Makassar itu dalam kehidupan sehari-hari, entah itu bermasyarakat ataupun bekerja.

Sebelumnya sorry bro and sis. Bukan maksud untuk mengadu domba. Ini sekedar tulisan atas apa yang saya alami selama tinggal di Makassar. Suatu hari, saya bercakap-cakap dengan teman tentang bagaimana tingkat sumber daya di sini. Saya mencari informasi tentang sumber daya di sini untuk mengetahui karena adanya kebutuhan untuk perekrutan pekerjaan atas kegiatan saya di makassar. Agar berimbang, saya jelaskan bahwa yang saya ajak bercakap-cakap itu orang jawa juga. Deskripsi ini saya jelaskan agar tidak ada tuduhan ada orang makassar yang menjelekkan saudara sendiri.

Bagaimanapun juga, ketika ada teman yang berseloroh atas orang-orang Makassar, saya tidak percaya seratus persen. Bahkan, saya berhati-hati untuk tidak mengungkapkan penilaian teman atau penilaian saya sendiri di depan teman-teman Makassar. Karena bagaimanapun juga saya menghormati dan menghargai persaudaraan tanpa memandang RAS, SUKU atau AGAMA sekalipun. Namun, sempat juga saya kaget, ada teman yang baru kenal, mengucap cukup lantang tentang orang makassar yang dinilai *maaf* negatif di depan teman saya yang kebetulan orang makassar. Untuk itu, atas nama saya sendiri dan teman-teman lain meski saya baru kenal atau mungkin tidak kenal dengan semua orang yang menilai negatif kepada orang-orang Makassar, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Pesan saya kepada teman-teman perantau atau pendatang yang bukan orang makassar dan tidak mengenal orang makassar dalam waktu yang lama, mohon untuk menghormati dan menghargai di mana tempat kita berpijak, dimana tempat kita tinggal. Karena berkebhinekaan inilah suatu kebanggaan Indonesia, apalagi terwujudnya rasa persaudaraan satu dengan yang lainnya.

Mencari teman itu mudah, tapi lebih mudah mencari musuh.

0 comments:

Posting Komentar