Pengamen pun Harus Punya Strategi Bisnis

Masih dalam rangkaian kesibukan saya dalam pekerjaan lain yang saya rintis, sehingga cukup lama saya tidak bisa mengupdet artikel pada blog saya. Namun untuk alasan konsistensi (maklum masih memperkuat disiplin diri), maka saya pun membuat artikel ngeblog 5 menit dengan tanpa mempertimbangkan kesempurnaan (kualitas) artikel. Mohon dimaklumi ya kawan.

Okey, beberapa hari yang lalu saya naik sebuah bis antar kota dari nganjuk ke surabaya. Dalam perjalan bis tersebut, pemandangan yang biasa terlihat yaitu banyaknya penjaja keliling yang masuk keluar bus dan pengamen. Ada hal menarik dari pengamen yang saya lihat saat itu.

Dalam kebiasaan saya ketika dalam perjalanan, saya selalu mempersiapkan uang receh untuk beramal di bis bagi para pengamen atau anak yang mengiba mengharap aksi sosial kita atas nasib mereka. Meskipun saya menyiapkan banyak uang kecil, tapi entah kenapa saya tidak menghabiskan uang receh itu untuk para pengamen yang datang dan pergi. (Pelit kali ya....)

Bukan pelit sih, saya melakukan "judgement" dalam melakukan aksi sosial, yaitu benar-benar memberi kepada orang yang memang "membutuhkan". Khusus untuk para pengamen, saya memang akan memberi banyak atau kecil, memberi atau tidak berdasarkan bagaimana si pengamen bisa menghibur saya. Beberapa pengamen dengan muka-muka lama sering saya temui dalam setiap perjalanan. Sehingga saya sedikit banyak hafal bagaimana dia (si pengamen itu), memperbaiki kualitas entertain mereka. Mulai dari pemilihan lagu, intonasi, permainan alat musik dan lainnya. Sehingga saya pun mulai ngerasa terhibur jika ada pengamen yang memperbaiki value addednya dari waktu ke waktu. Sehingga rasanya duit 500 atau 1000 rupiah pun kadang gak perlu aku harus berpikir 1000x untuk memberikannya sebagai bentuk apresiasi atas usaha yang sudah si pengamen itu lakukan.

Nah, sekarang, kalau ada orang seperti saya yang jumlahnya mungkin lebih banyak, maka mengamen pun, meski bukan artis yang nongol di tivi, haruslah memiliki strategi dalam melakukan profesinya sebagai entertainer. Maksud saya adalah, era sekarang calon konsumen kita sudah cerdas dalam memilah dan memilih produk yang kita tawarkan atau berikan. Bahkan untuk kelas pengamen pun, jika ingin berhasil, memang harus punya strategi dan tidak sekedar "bonek" alias bondo nekat (modal nekat).

Okey, just it. Artikelnya jelek ya. Sekali lagi mohon dimaklumi ya. Moga bisa ketemu lagi segera. Caw...

Artikel-ku yang lain:

0 comments:

Posting Komentar