Cara Menjadi Pengusaha Sukses, Ikuti Tahapan Ini

menjadi pengusaha sukses ada tahapannya

Jurnal Firman — Menjadi pengusaha itu satu hal, sedangkan menjadi pengusaha yang sukses itu lain hal. Karenanya kita akan membedah satu per satu agar bisa mendapatkan sudut pandang yang jelas untuk memahami bagaimana menjadi pengusaha sukses.

Menjadi pengusaha itu mudah. Kalau dulu mindsetnya harus mempunyai modal dulu baru bisa jadi pengusaha, sekarang jamannya sudah berbeda. Kita bisa mengandalkan smartphone, koneksi internet dan platform marketplace untuk memulainya.

Mulai dari yang kecil

Saat ini ada profesi yang disebut reseller, dan affiliate marketer. Sebenarnya keduanya boleh dibilang sama. Affiliate marketer biasa disebut affiliator. Keduanya sama-sama mempromosikan barang dimana barang tersebut bukan miliknya.

Reseller tidak memiliki stok, tapi bisa saja memiliki stok yang dibeli sendiri atau dititipkan oleh pemilik stok aslinya. Sedangkan affiliator hanya mempromosikan barang dari vendor dengan mencantumkan link pembelian yang mana link tersebut mengandung identitas si affiliator.

Saat terjadi pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan, si affiliator akan mendapatkan bayaran sesuai kesepakatan saat kerja sama di awal.

Menjadi reseller maupun affiliator tidak membutuhkan modal membeli barang untuk memulai usaha. Sehingga syarat memulai dari yang kecil bisa tercapai.

Beda reseller dan affiliator akan kita bahas terpisah, agar tidak lari kemana-mana. Sekarang kita fokus saja pada istilah reseller.

Untuk memulai reseller, ada beberapa jenisnya, namun tidak kita jelaskan di sini. Cukuplah kita gunakan saja istilah reseller jenis dropshiper.

Dropshiper adalah transaksi yang dilakukan oleh reseller dengan barang dari vendor namun identitas pengirim yang dicantumkan adalah identitas dari reseller. Dengan begitu, pelanggan hanya mengetahui penjualnya adalah si reseller.

Tawarkan lebih dari satu produk

Setelah mengetahui barang apa saja yang tersedia di vendor, mulailah mempromosikan barangnya si vendor. Namun perlu diperhatikan, jangan menawarkan 1 produk saja, tapi tawarkan sebanyak mungkin produk yang menurut kita ada potensi menarik pembeli.

Inventarisir semua produk

Di saat kita mulai mempromosikan banyak barang, akan ada kesulitan membedakan mana-mana saja barang yang sudah dipromosikan dan mana yang belum. Untuk itu, kita harus mencatat dengan rapi semua barang yang kita promosikan. Mulai dari berapa harganya sampai siapa vendornya. Karena bisa jadi kita akan menawarkan dari banyak vendor.

Catat semua penjualan

Setiap terjadi penjualan, catat semua transaksinya, agar kita bisa mengetahui seberapa besar keuntungan yang sudah kita kumpulkan dan barang mana saja yang cepat laku atau tidak.

Naik kelas secara perlahan tapi pasti

Berbekal keuntungan yang sudah kita kumpulkan, pastikan untuk tidak menghabiskan keuntungan tersebut. Manfaatkan untuk mulai berpikir memiliki stok sendiri.

Hubungi vendor untuk mendapatkan harga yang lebih murah, karena kita akan membelinya sebagai stok. Perlu diperhatikan, jangan mudah menyimpulkan penjualan barang yang cepat laku, dan kemudian kita putuskan untuk menyetoknya. Karena terkadang, setiap barang memiliki musim laku. Bisa karena tren, bisa juga karena belum ada pesaing yang kompetitif.

Karena itu, mulai menyetok barang bisa dilakukan secara bertahap tapi tetap dijalankan secara paralel dengan sistem reseller dropship.

Kelola margin untuk subsidi promo

Ketika sudah mulai banyak barang yang di-stok, ada saja barang yang tidak laku. Untuk itu kita perlu mempromosikannya dengan harga diskon. Tentunya kerugian harga diskon itu ditutup dari margin barang yang laku lebih cepat.

Selama semua catatan rapi dan akurat, melakukan subsidi promo itu hal yang bisa dilakukan.

Naik kelas dengan menerima reseller

Setelah mulai paham putaran operasionalnya, kembangkan promosi dengan membuka reseller. Karena kita sudah berpengalaman menjadi reseller, tentunya kita tinggal menerapkan sistem yang sama dengan yang kita jalani dulu.

Semakin banyak reseller, semakin luas jangkauan penjualan barang-barang kita. Dan disitulah titik kita mulai merasakan menjadi pengusaha sukses. Jangan lupa sedekah ya.

Baca Juga:

1 komentar:

  1. wah aku masih belum berani stock barang nih karena ya itu takut pas stock eh tiba2 barangnya sudah gak trend lagi. Makasih tipsnya kak kayaknya bakal coba belajar lagi dari awal

    BalasHapus