Jenis-jenis Tremor, Kenali Gejalanya

Seiring bertuanya usia, ada saja penyakit yang hinggap pada tubuh kita. Beberapa gejala yang muncul, bisa menjadi pertanda akan adanya suatu penyakit yang mana bisa menjadi berbahaya untuk kita. Karena itu penting untuk mengetahui gejala yang terjadi pada badan kita, agar kita bisa melakukan antisipasi untuk menghindari hal-hal yang lebih buruk, terjadi pada kita kedepannya.

Salah satu gejala yang sering ditemui pada orang yang usianya beranjak 40an adalah gejala tremor. Tremor atau getaran pada tangan dapat memiliki berbagai penyebab yang berbeda. Berikut adalah jenis-jenis tremor.

1. Tremor Esensial

Ini adalah jenis tremor yang paling umum dan biasanya tidak berbahaya. Tremor esensial umumnya muncul saat melakukan gerakan atau memegang benda tertentu, dan cenderung berkurang saat istirahat.

2. Tremor Parkinson

Tremor ini terkait dengan penyakit Parkinson, yang merupakan gangguan neurologis kronis. Tremor Parkinson umumnya terjadi saat istirahat dan mempengaruhi satu tangan atau kedua tangan. Tremor Parkinson biasanya disertai dengan gejala lain seperti kekakuan otot, lambatnya gerakan, dan masalah keseimbangan.

3. Tremor Aksi

Tremor aksi terjadi saat melakukan gerakan tangan atau aktivitas tertentu, seperti mencoba menulis atau menggunakan alat-alat tertentu. Tremor ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti stres, kelelahan, atau konsumsi kafein berlebihan.

4. Tremor Essensial Familial

Ini adalah bentuk tremor esensial yang diwariskan dalam keluarga dan cenderung muncul pada usia yang lebih muda. Tremor ini biasanya muncul pada kedua tangan dan dapat memburuk seiring waktu.

5. Tremor yang Disebabkan Obat

Beberapa obat dapat menyebabkan tremor sebagai efek samping. Misalnya, obat-obatan seperti bronkodilator, antidepresan tertentu, atau obat-obatan yang mengandung stimulan dapat memicu tremor pada tangan.

Namun, penting untuk diingat bahwa informasi ini tidak menggantikan diagnosa medis yang akurat. Jika Anda mengalami tremor pada tangan atau gejala yang mengkhawatirkan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan untuk evaluasi yang tepat dan penanganan yang sesuai.

Baca Juga:

0 comments:

Posting Komentar