Informasi di Internet itu Murahan?

Keberadaan dunia internet memang memiliki keunikan tersendiri. Hadirnya teknologi ini seakan memutus mata rantai hampir keseluruhan dari rutinitas hidup kita. Hal ini karena adanya evolusi tren dan kecenderungan manusia dalam mengaktualisasi dirinya dari hari ke hari. Internet adalah lompatan teknologi yang menghadirkan informasi sebagai konten utama yang disajikan dalam bentuk yang cukup memikat. Kemajuan demi kemajuan dalam teknologi penyajian informasi melalui internet secara tidak langsung telah menurunkan nilai ekonomis dari informasi itu sendiri. Bahkan, keakuratan pun terkadang mudah hilang lantaran dengan mudahnya orang mengklaim satu informasi dengan tidak menyertakan sumber asal dari informasi itu disajikan.

Simak saja bagaimana fenomena blogging yang terkadang aktifitas kopas-mengkopas dan comot-mencomot menjadi satu kebiasaan yang mudah kita temui ketika kita menjelajah dunia internet satu per satu. Bahkan become a number one pun dalam dunia pencarian informasi, dimainkan lewat ilmu SEO. Optimasi, itulah inti ilmu SEO itu. Dengan mencoba meraba dan menerka, bagaimana logika SEO itu, master-2 SEO pun lahir dan berusaha membongkar kemudian menjual ilmu itu ke jagad internet.

Lantas, apa yang terjadi? Kesempurnaan dunia, selalu digambarkan dengan 2 dimensi. Siang, malam, hitam, putih, baik, buruk dan seterusnya. Begitu juga SEO itu sendiri. Tuntutan rating kunjungan blog menyebabkan ilmu SEO terkadang digunakan melewati batas. Hal yang seharusnya digunakan sebagai relevansi untuk menunjang keakuratan data, menjadi bias. Cukup dengan menembak kata kunci, membuat link antar satu dokumen dengan dokumen lainnya, dan seterusnya dan seterusnya, jadilah, Search Engine terperdaya dan terjebak pada relevansi dokumen yang dibuat-buat, yang kadang gak ada kaitannya sama sekali antar tautan dokumen yang terbaca oleh Search Engine itu.

Munculnya kontes-kontes SEO, hanya sekedar memancing pengunjung, yang menuntut peningkatan rating, yang ujung-ujungnya, rating sama dengan uang. Kalau sudah begitu, bagaimana nilai informasi itu?

Artikel-ku yang lain:

0 comments:

Posting Komentar